Cuma, cuma, cuma, cuma, cuma kamu
Yang selalu saja membayangi hatiku
Cuma cuma cuma cuma ada satu
Kekasih hati yang selalu ku rindu
Cuma cuma cuma cuma punya kamu
Yang paling mengerti dalam hidupku
cuma-cuma-cuma-cuma pujaanku
yang paling mengerti tentang diriku
tak pernah menyakiti tak pernah melukai ku coba mengakhiri namun tetap tak bisa
Warnaku nganati,
warna aku bohongi,
tapi entah mengapa kok aku yang merana
Kamu memang Arjuna,
terlalu bijaksana,
mungkinkah aku bisa menjadi pendampingnya
Cuma cuma cuma cuma cuma kamu Yang selalu saja membayangi hatiku
Cuma cuma cuma cuma ada satu Kekasih hati yang selalu ku rindu
Yang paling mengerti dalam hidupku
Cuma-cuma-cuma-cuma pujaanku
Yang paling mengerti tentang diriku
Tak pernah menyakiti
Tak pernah melukai
Kucoba mengakhiri
Namun tetap tak bisa
Pernah kuhianati
Pernah aku bohongi
Tapi entah mengapa
Kok aku yang merana
Kamu memang Arjuna
Dan lalu bijaksana
Mungkinkah aku bisa
Menjadi pendampingan
Cuma, cuma, cuma, cuma, cuma kamu
Yang selalu saja membayangi hatiku
Cuma, cuma, cuma, cuma,
ada satu
Kekasih hati yang selalu ku rindu